biografi singkat

BIOGRAFIbiografi singkat
Nama                                  : Neneng Fitria Nurhasanah
Tempat/Tanggal Lahir         : Bandung, 29 Mei 1990
Alamat Tinggal                   : JL. Jakarta- Bandung
Alamat E-Mail                    : nenengfitrianurhasanah@yahoo.com
                                             Thea_neneng@ymail.com
Facebook                            : Neneng Fitria Nurhasanah
Status                                  : Belum Menikah
Pekerjaan                            : Tutor di TK Aisyiyah 24 Kota Bandung
Moto                                   :  buat dirimu berarti baru mati
Hobi                                    :  traveling dan shoping
Riwayat Pendidikan         : 
1. TK/RA                            : RA/ TK Persis 3 di Cicadas Tahun 1995
2. SD/MI                             : BBK. Surabaya XIV di Bandung Tahun 1996-2002
3. SMP/MTs                        : Mys. Persis 1 di Bandung Tahun 2002- 2005
4. SMA/MA                        :  MA Persis 1 di Bandung Tahun 2005-2008
5. S1 Jurusan                       : Hukum Pidana Islam UIN Banndung 
                                              Di Bandung Tahun 2008- sekarang
Riwayat Organisasi           : 
1. RG- UG jabatan sek-bid HUMAS Tahun 2005-2006
2. RG-UG jabatan Ketua Bidang HUMAS Tahun 2006-2007
3. HMJ HPI jabatan Staff Ahli Bidang Pengembangan Intelektual Tahun 2009-2010
4. HMJ HPI jabatan Sekretaris Umum Tahun 2010-2011
5. LKHH JABAR jabatan Sekretaris Umum Tahun 2010-2011
6. ARMI Jabatan Bendahara Umum Tahun 2010
7. HIMPAUDI Kota Bandung Jabatan Anggota 2010- Sekarang
8. IGTKI Kota Bandung Jabatan Anggota 2010- sekarang
9.

SEBUAH PERJALANAN
Perjalanan karir saya dimulai saat pertama kali menginjak kelas 1 SMA. Semester pertama duduk di kelas 1 saya mulai aktif dalam sebuah organisasi santri yang disebut sebuah Perantren di Kota Bandung. Perjalanan ini membawa saya menjadi individu yang berbeda, kondisi ideology organisasi yang berbeda dengan pemikiran saya membuat saya ingin selalu tampil dengan ide-ide yang saya anggap lebih baik. Namun pada faktanya, mengubah suatu ideology ternyata tidak semudah membalik telapak tangan apalagi saat itu tidak ada orang terdekat yang mendukung dalam organisasi tersebut. Kesal sama sekali tak membuat saya menyerah melainkan merasa semakin terpacu untuk menjelaskan ide-ide saya kepada teman-teman.
Tahun kedua di Mu’allimien, saya kembali masuk ke organisasi tersebut dengan jabatan Ketua Bidang HUMAS yang disebut Muwasholah wal Ijtimaiyyah. Perjalanan di tahun kedua ini saya bekerjasama dengan tiga orang teman dekat saya yang memiliki pemikiran yang sejalan. Janji kami untuk masuk dan memperbaiki beberapa system membuat kami berjanji menjadi kelompok oposisi kecil yang bertekad baik untuk meluruskan ideology teman-teman yang menyimpang. Keadaan ini ternyata juga tidak mudah, banyak kendala dan kasus yang akhirnya justru malah menghentikan kami. Kami berempat pada akhirnya hanya bersisa satu orang yang tetap bertahan hingga akhir masa Jabatan. Tiga dari kami terpaksa mundur karena skandal yang dibuat-buat, sekalipun posisi kami berada pada Ketua Umum, Bendahara Umum dan saya sebagai ketua Bidang HUMAS. Kami pun memutuskan untuk hengkang.
Keadaan tersebut sedikitnya membuat saya merasa selalu dipojokkan, namun saya tetap berterima kasih pada organisasi tersebut karena setelah keadaan tersebut saya menjadi individu yang berani tampil dan percaya diri dalam berargumen. Inilah yang membuat saya memahami gairah saya dalam berorganisasi dan dari sini pula lah saya mampu berfikir logis dan mengembangkan pemikiran saya sendiri.
Awal 2008 saya memasuki sebuah Universitas di Kota Bandung. Awal yang bimbang nyatanya tidak selalu berakhir tidak karuan. Permulaan saya masuk ke Universitas ini hanya bertujuan untuk mencari Ilmu dan tidak peduli pada prospek karir apapun sehingga tidak penting saya masuk jurusan apapun. Pemikiran seperti ini perlahan berubah mengikuti berbagai kajian dan semakin berkembangnya wawasan saya. Saya pun akhirnya tau bahwa “dimanapun kita berada harus selalu menjadi yang terbaik, suka atau tidak”. Kata ini mengawali pula langkah saya ketika pertama kali terlibat dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan.
Menjadi yang terbaik membuat saya merasa harus selalu mendedikasikan hidup saya dimana pun saya berada tak peduli suka atau tidak tapi setelah kita menerima sebuah amanah maka “Lakukan yang Terbaik, itulah bukti dari sebuah tanggungjawab”. Dinamika dalam Organisasi Mahasiswa ini semakin membawa saya menuju individu yang selalu akan berkata “Saya BISA” sekalipun hal yang dihadapi terkadang akan terasa sulit dan berat. Dengan do’a, usaha dan tekad, Tuhan pun akan memberikan hasil yang memuaskan.
Keaktifan di Himpunan Mahasiswa juga tidak lantas membuat saya meninggalkan kewajiban saya sebagai mahasiswa. Rasa tanggungjawab ini muncul karena; saya punya tekad untuk menjadi anak yang sukses dan menjadi kebanggaan orang tua dan Keluarga, saya juga ingin tetap mendapat beasiswa agar dapat  meringankan beban orang tua saya, dan kuliah di Universitas adalah amanah orangtua yang tidak boleh saya sia-siakan. Organisasi dan Kuliah saya berjalan secara harmonis. Manajemen waktu dan teori Prioritas yang saya terapkan pada diri saya membuat saya senantiasa mendahulukan apa yang diprioritaskan tanpa meninggalkan kewajiban.
Tahun 2008 akhir, saya resmi mendapat Surat Keterangan sebagai Guru di Sebuah Taman Kanak-kanak. Ini bukanlah bidang yang saya inginkan sama sekali tapi dorongan orangtua yang membuat saya juga tidak mampu melepaskannya.saya berniat menjadi Guru sampai menyelesaikan kuliah sembari saya mengamalkan ilmu yang saya miliki, dan lagi-lagi “dimanapun kita berada harus selalu menjadi yang terbaik, suka atau tidak”.
Tahun 2010-2011 adalah tahun yang sangat tidak terduga. Tahun ini saya dipercaya untuk memegang jabatan sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiwa, Sekretaris Umum di sebuah LSM hokum dan bendahara di LSM lainnya. Saya pun tetap berprofesi sebagai guru, dan disamping itu saya mencoba berbagai usaha yang tujuannya adalah menumpuk modal untuk sebuah bisnis impian, sehingga Tahun ini pula saya bersama teman-teman yang bercita-cita menjadi wirausaha bertekad mendirikan bisnis disertai Badan Hukumnya.
Seluruh kesibukan tersebut sedikitnya menyita waktu saya dalam membantu orang tua berjualan, juga menyita pikiran saya dalam kuliah. Tapi saya teringat sebuah kalimat “Orang sukses adalah orang yang banyak kesibukan dan dia pandai mengatur waktu”. Sya kembali terpacu untuk BISA dan mulai menyusul jadwal dimana dala sepekan saya hanya hanya memiliki beberapa jam untuk diri saya sendiri.
Akhir dari semua kesibukan itu dapat saya nikmati di semester ke 7 kuliah saya. Saya melepaskan 2 LSM yang saya pegang karena ingin focus untuk menyelesaikan kuliah, tapi satu yang tidak saya lepaskan Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum Pidana Islam yag saya cintai, yang menjadi tempat saya menjadi seperti sekarang merupakan Organisasi yang tidak boleh saya tinggalkan karena saya merasa memiliki tanggungjawab terhadap adik-adik saya. Saya mendapatkan banyak hal yang tak pernah saya duga sebelumnya. Karir, prestasi akademik yang memuaskan, dan relasi yang lumayan luas dan ini yang membuat saya merasa senang dan berguna.
Tahun 2011 saya mulai merasa nyaman dengan profesi Guru yang telah saya geluti selama 3 tahun. Saya mulai memahami hikmah dari “dimanapun kita berada harus selalu menjadi yang terbaik, suka atau tidak”, mendapat kepercayaan, dan pengalaman penting yang sangat berguna untuk masa depan saya.
Ternyata, bukan apa dan siapa yang akan membatasi pergerakan kita, melainkan pola piker kitalah yang akhirnya akan membatasi kita untuk menjadi sesuatu. Saya perempuan dan saya bersyukur karena Allah menciptakan saya sebagai perempuan. Saya BISA dan akan selalu BISA selama Allah bersama saya.

“Kepada Allah, Rasulullah, orang tuaku, keluargaku, dan teman-temanku… kuucapkan terimakasih yang tak terhingga atas dukungan kalian. Semoga Allah membalas lebih dari apa yang kalian berikan. Mohon maaf atas segala kesalahanku. {I love U all}”